Oposisi, paradisedonutsmd yang terdiri dari partai-partai politik yang tidak mendukung pemerintah, sering kali menggunakan isu transparansi anggaran sebagai alat untuk mengkritik kebijakan pemerintah yang dianggap tidak mengutamakan akuntabilitas. Mereka berpendapat bahwa sering kali pemerintah tidak memberikan informasi yang cukup mengenai alokasi anggaran, bagaimana anggaran tersebut digunakan, dan sejauh mana efektivitas program yang telah dijalankan.

Salah satu sorotan utama dari oposisi adalah ketidakjelasan dalam perencanaan dan pelaksanaan anggaran. Menurut mereka, ada sejumlah anggaran yang disetujui, tetapi pelaksanaan atau realisasinya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Dalam banyak kasus, anggaran untuk program tertentu bisa jadi tidak tepat sasaran atau bahkan digunakan untuk kegiatan yang tidak relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Contohnya, oposisi sering kali menunjukkan perbedaan antara anggaran yang disahkan di parlemen dengan apa yang terjadi di lapangan. Alokasi untuk infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan, misalnya, sering kali tidak mencerminkan kebutuhan mendesak di masyarakat. Proyek-proyek infrastruktur yang seharusnya mendapat perhatian lebih justru terkendala oleh kurangnya alokasi yang memadai, sementara anggaran untuk proyek-proyek yang kurang prioritas bisa jadi lebih besar.