Pada bulan Ramadan, umat Muslim medusa88 login di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa sebagai bentuk ketaatan dan refleksi spiritual. Namun, di beberapa wilayah, pelaksanaan puasa juga diiringi dengan penegakan hukum yang ketat bagi mereka yang melanggarnya. Salah satu contohnya adalah di negara bagian Kano, Nigeria, di mana polisi syariah setempat, dikenal sebagai Hisbah, aktif menegakkan aturan terkait pelaksanaan puasa.
Penangkapan oleh Hisbah Selama Ramadan
Pada awal Ramadan tahun ini, Hisbah di Kano menangkap 20 Muslim yang terlihat makan dan minum secara terbuka di siang hari, serta lima pedagang makanan yang berjualan saat umat Islam diwajibkan berpuasa dari fajar hingga senja. Wakil Komandan Hisbah, Mujahid Aminudeen, menegaskan bahwa operasi ini akan terus berlangsung sepanjang bulan Ramadan dan menekankan bahwa tidak ada toleransi bagi umat Islam yang terang-terangan mengabaikan kewajiban berpuasa. Seluruh pelanggar telah diajukan ke pengadilan syariah dan akan dijatuhi hukuman sesuai dengan hukum Islam yang berlaku di Kano. citeturn0search0
Peran dan Tindakan Hisbah
Hisbah berfungsi sebagai polisi moral di negara bagian berpenduduk mayoritas Muslim ini. Mereka kerap menerima laporan dari warga yang melihat orang-orang makan secara terbuka saat Ramadan. Selain menangkap mereka yang tidak berpuasa, Hisbah juga mengamankan sejumlah orang dengan alasan lain, seperti memiliki potongan rambut yang dianggap “tidak pantas”, mengenakan celana pendek di atas lutut, dan pengemudi becak motor yang mencampur penumpang laki-laki dan perempuan. citeturn0search0
Peringatan Sebelum Ramadan
Sebelum Ramadan, Hisbah telah memperingatkan umat Muslim agar tidak melanggar norma agama selama bulan suci tersebut. Dalam sebuah pernyataan, kepolisian agama memperingatkan bahwa mereka yang terlibat dalam kejahatan masyarakat selama bulan suci akan dihukum. Panglima dewan, Harun Ibn-Sina, menekankan bahwa “beberapa pemuda yang makan di depan umum selama masa puasa juga tidak akan terhindar.” Dewan Hisbah menegakkan hukum Islam di Kano, sebuah negara bagian yang sebagian besar Muslim. citeturn0search2
Kasus Penangkapan Sebelumnya
Pada tahun sebelumnya, Hisbah menangkap 11 Muslim yang terlihat sedang makan di siang hari pada puasa Ramadan. Mereka dibebaskan setelah bersumpah bahwa mereka tidak akan sengaja melewatkan puasa lagi. Juru bicara Hisbah, Lawal Fagge, menyatakan bahwa operasi pencarian akan terus berlanjut selama Ramadan, tetapi menekankan bahwa non-Muslim dikecualikan dari razia tersebut. “Kami tidak menangkap non-Muslim karena ini bukan urusan mereka dan satu-satunya saat mereka bisa dinyatakan bersalah melakukan kejahatan adalah ketika kami mengetahui mereka memasak makanan untuk dijual kepada Muslim yang seharusnya berpuasa,” jelasnya. citeturn0search4
Penerapan Hukum Syariah di Nigeria
Nigeria bagian utara memiliki populasi Muslim yang dominan, dan sejak lebih dari dua dekade lalu, 12 negara bagian di wilayah ini menerapkan hukum syariah yang berlaku bersamaan dengan hukum sekuler. Namun, hukum ini hanya berlaku bagi Muslim dan tidak diterapkan pada minoritas Kristen yang tinggal di wilayah tersebut. citeturn0search0
Tanggapan Masyarakat
Penegakan hukum yang ketat selama Ramadan ini memicu beragam tanggapan dari masyarakat. Beberapa mendukung tindakan Hisbah sebagai upaya menjaga kesucian bulan Ramadan dan menegakkan nilai-nilai Islam. Namun, ada juga yang mengkritik pendekatan tersebut sebagai bentuk pelanggaran terhadap kebebasan individu dan hak asasi manusia. Perdebatan ini mencerminkan ketegangan antara tradisi religius dan hak-hak individu dalam masyarakat yang beragam.
Kesimpulan
Penangkapan Muslim di Nigeria karena makan di tempat umum selama bulan Ramadan oleh polisi syariah menyoroti kompleksitas penerapan hukum agama dalam konteks modern. Sementara beberapa melihatnya sebagai langkah penting untuk menegakkan nilai-nilai religius, yang lain memandangnya sebagai tantangan terhadap kebebasan individu. Dialog yang berkelanjutan antara otoritas agama, pemerintah, dan masyarakat sipil diperlukan untuk mencapai keseimbangan yang menghormati tradisi religius sekaligus menjamin hak-hak individu.